LANDASAN ILMU PADA ZAMAN YUNANI
Filosof alam pertama yang mengkaji
tentang asal usul alam adalah Thales (624-546 SM). Ia digelari Bapak Filsafat
karena dialah orang yang mula-mula berfilsafat dan mempertanyakan. “Apa
sebenarnya asal-usul alam semesta ini?” Pertanyaan ini sangat mendasar,
terlepas apapun jawabannya.
Namun, yang penting adalah pertanyaan itu dijawabnya dengan pendekatan rasional, bukan dengan pendekatan mitos atau kepercayaan. Ia mengatakan asal alam adalah air karena air unsure penting bagi setiap makhluk hidup, air dapat berubah menjadi benda gas, seperti uap dan benda padat, seperti es, dan bumi ini juga berada di atas air.
Namun, yang penting adalah pertanyaan itu dijawabnya dengan pendekatan rasional, bukan dengan pendekatan mitos atau kepercayaan. Ia mengatakan asal alam adalah air karena air unsure penting bagi setiap makhluk hidup, air dapat berubah menjadi benda gas, seperti uap dan benda padat, seperti es, dan bumi ini juga berada di atas air.
Setelah berakhirnya masa para filosof
alam, maka muncul masa transisi, yakni penelitian terhadap alam tidak menjadi
focus utama, tetapi sudah mulai menjurus pada penyelidikan pada manusia.Puncak
kejayaan filsafat yunani terjadi pada masa Aristoteles (384-322 SM). Logika
Aristoteles berdasarkan pada analisis bahasa yang disebut sillogisme.
Logika Aristoteles ini juga disebut dengan logika deduktif, yang mengukur valid
atau tidaknya sebuah pemikiran Aristoteles yang pertama kali membagi fillsafat
pada yang teoritis dan praktis. Yang
mencakup logika, metafisika, dan fisika, sedangkan yang praktis mencakup etika
ekonomi, dan politik.
Fisika Yunani
(Thales)
Perintis matematika dan filsafat
Yunani adalah Thales. Lahir dan meninggal di kota kecil Miletus yang terletak
di pantai barat Asia Keci. Dalam waktu senggangnya, Thales mempelajari
astronomi dan geometri.
Hal
ini dipicu ketertarikannya bahwa dengan menggunakan ‘alat-alat’ tersebut,
mereka dapat memprediksi gerhana matahari setiap tahunnya. Theorema
ThalesThales mengemukakan proposisi yang dikenal dengan theorema Thales, yaitu:
Lingkaran dibagi dua oleh garis yang melalui pusatnya yang disebut dengan
diameter. Thales berbicara tentang garis, lingkaran dan bentuk-bentuk lainnya
dengan cara membayangkan (abstrak). Matematikawan serba bisa. Aktivitas
Thales lebih dikenal – dari berbagai sumber terpisah, sebagai matematikawan
terapan. Mengukur tinggi piramida dengan mengukur tinggi bayangan dengan
menggunakan tongkat, memprediksi gerhana matahari, menentukan setahun adalah
360 hari (sudah dikenal lama oleh bangsa Mesir) maupun jarak kapal di laut
dengan lewat cara proporsi/memadankan bentuk segitiga adalah catatan
“kehebatan” Thales.
Tulisan
Thales dalam bidang astronomi lebih dikenal daripada karyanya dalam bidang geometri.Landasan
matematika sebagai ilmu terapan rupanya sudah diletakkan oleh Thales, sebelum
muncul Pythagoras yang membuat bilangan adalah sesuatu yang sakral, selain
memanfaatkan imajinasi.
Fisika
Yunani (Archimedes)
Archimedes yang hidup di Yunani pada tahun 287 sampai 212
sebelum masehi, adalah seorang matematikawan, fisikawan, astronom sekaligus
filusuf. Sebagian sejarawan matematika
memandang Archimedes sebagai salah satu matematikawan terbesar sejarah, mungkin
bersama-sama Newton dan Gauss.
Archimedes
juga merupakan orang pertama yang mendefinisikan sistem angka yang mengandung
"myriad (10000)", myramid menunjukkan seuatu bilangan yang
nilainya tak berhingga. Ia juga mendefinisikan perbandingan antara keliling
lingkaran dan jari-jari lingkaran yang dikenal sebagai pi sebesar 3.1429.
Pada masa hiero II, kapal yang dibuat oleh Archimedes
adalah kapal yang terbesar. Untuk dapat mengambang, kapal ini harus dikeringkan
dahulu dari air yang menggenangi dek kapal. Karena besarnya kapal ini, jumlah
air yang harus dipindahkanpun amat banyak. Karena ituArchimedes menciptakan
sebuah alat yang disebut "Sekrup
Archimedes". Archimedes kembali menciptkan sistem katrol yang disebut "Compound Pulley". Dengan
sistem ini, kapal tersebut beserta awak kapal dan muatannya dapat dipindahkan
hanya dengan menarik seutas tali. Kapal tersebut kemudian diberi nama Syracusia, dan menjadi kapal paling fenomenal pada zaman itu.
Archimedes juga mengembangkan ketapel dan balista untuk
melawan pasukan Romawi. Namun sayangnya walaupun didukung berbagai penemuan
Archimedes, Syracuse masih kalah kuat dibandingkan pasukan Romawi.
Archimedespun akhirnya terbunuh oleh pasukan Romawi. Saat tewas Archimedes
sedang mengerjakan persoalan geometri dengan menggambarkan lingkaran-lingkaran
di atas tanah. Sebelum dibunuh ia meneriaki pasukan Romawi yang lewat
"Jangan ganggu lingkaranku!!!
Penemuan lain Archimedes
Penemuan yang lain adalah tentang prinsip matematis tuas,
sistem katrol yang didemonstrasikannya dengan menarik sebuah kapal sendirian
saja. Ulir penak, yaitu rancangan model planetarium yang dapat menunjukkan
gerak matahari, bulan, planet-planet, dan kemungkinan konstelasi di langit.
Di
bidang matematika, penemuannya terhadap nilai pi lebih mendekati dari ilmuan sebelumnya, yaitu 223/71 dan
220/70. Kemudian archimedes menemukan suatu gaya yang disebut gaya apung.
“Archimedes adalah orang yang mendasarkan penemuannya
dengan eksperimen sehingga ia dijuluki Bapak IPA Eksperimental.”
Fisika Yunani (Nicolaus Copernicus)

Niklas Koppernigk (latin: Nicolaus Copernicus; bahasa Polandia Mikołaj Kopernik;
lahir di Toruń, 19 Februari 1473 – meninggal di Frombork, 24 Mei 1543 pada umur
70 tahun) adalah seorang astronom, matematikawan, dan ekonom berkebangsaan Polandia, yang mengembangkan teori heliosentrisme (berpusat di matahari) Tata Surya dalam bentuk yang terperinci,
sehingga teori tersebut bermanfaat bagi sains.Teorinya tentang matahari sebagai pusat Tata Surya, yang
menjungkirbalikkan teori geosentris tradisional (yang menempatkan Bumi di pusat alam semesta) dianggap sebagai salah satu penemuan yang terpenting
sepanjang masa, dan merupakan titik mula fundamental bagi astronomi modern dan
sains modern (teori ini menimbulkan revolusi ilmiah).
Nikolaus
Kopernikus menulis kata-kata yang dikutip di atas kepada Paus Paulus III. Kopernikus mencantumkan kata-kata itu dalam karya
terobosannya yang berjudul On the Revolutions of the Heavenly Spheres
(mengenai perputaran bola-bola langit), yang diterbitkan pada tahun 1543.
Mengenai pandangan yang dinyatakan dalam karyanya ini, Christoph Clavius,
seorang imam Yesuit pada abad ke-16, mengatakan, "Teori Kopernikus
memuat banyak pernyataan yang tidak masuk akal atau
salah". Teolog Jerman, Martin Luther, menyayangkan, "Si dungu itu
akan mengacaukan seluruh ilmu astronomi".
Fisika Yunani (Tycho Brahe)

Tycho Brahe (lahir di Knudstrup, Denmark, 14 Desember 1546 – meninggal
di Praha, Bohemia (sekarang Ceko), 24 Oktober 1601 pada umur 54 tahun) adalah seorang bangsawan Denmark yang terkenal sebagai astronom/astrolog (kedua bidang ini belum dibedakan
waktu itu) dan alkimiawan. Ia memiliki sebuah observatorium
yang dinamai Uraniborg, di
Pulau Hven, di Selat
Øresund yang menjadi "lembaga penelitian" awalnya.
Tycho
adalah astronom pengamat paling menonjol di zaman pra-teleskop. Akurasi
pengamatannya pada posisi bintang dan planet tak tertandingi pada zaman itu. Untuk
penerbitan karyanya, Tycho memiliki mesin cetak dan pabrik kertas. Asistennya yang paling terkenal adalah Johannes Kepler. Setelah kematiannya, catatan-catatannya mengenai gerak
Planet Mars membuat Kepler menemukan tiga hukum pergerakan planet yang menyokong teori heliosentris.
Fisika Yunani (Demokritos)
Demokritos adalah seorang filsuf yang termasuk di dalam Mazhab Atomisme. Demokritos mengembangkan pemikiran tentang atom
sehingga justru pemikiran Demokritos yang lebih dikenal di dalam sejarah
filsafat.
Demokritos
menulis tentang ilmu alam, astronomi, matematika, sastra, epistemologi, dan etika. Ada sekitar 300 kutipan tentang
pemikiran Demokritos di dalam sumber-sumber kuno. Sebagian besar
kutipan-kutipan tersebut berisi tentang etika.
Pemikiran Demokritus adalah tentang atom, dunia, manusia, pengenalan dan
etika.
Penutup
Dari pembahasan yang telah
dipaparkan, dapat kita simpulkan bahwa perkembangan sejarah fisika dari zaman
Yunani kuno merupakan cikal bakal perkembangan fisika modren selanjutnya.
Bangsa yang besar
adalah bangsa yang menghargai sejarahnya, dengan sejarah suatu bangsa bisa
bercermin, serta bisa mengukur diri untuk tujuan dalam kemajuan bangsa dimasa
yang akan datang. Begitu pula dengan ilmu, dengan sejarah kita bisa termotivasi
untuk mencari penemuan-penemuan baru atau pun menyempurnakan penemuan yang
sebelumnya.
0 komentar:
Posting Komentar