Secara etimologi, hidrologi berasal dari
dua kata, yaitu hydro yang berarti air, dan logos yang berarti
ilmu. Konsep yang umum itu, kini telah berkembang sehingga cakupan obyek
hidrologi menjadi lebih jelas. International Glossary of Hidrology (dalam Seyhan:1)
mengemukakan bahwa : “Hidrologi adalah ilmu yang berkaitan dengan air bumi,
proses terjadinya, peredaran dan agihannya, sifat-sifat kimia dan fisikanya,
dan reaksi dengan lingkungannya, termasuk hubungannya dengan makhluk hidup. ”
Marta dan Adidarma (1983 : 1) ikut pula
menjelaskan bahwa hidrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang terjadinya,
pergerakan dan distribusi air di bumi, baik di atas maupun di bawah permukaan
bumi, tentang sifat fisik, kimia air serta reaksinya terhadap lingkungan dan
hubungannya dengan kehidupan. Sedangkan Soemarto (1986: 15) menyatakan bahwa :
“ Hidrologi adalah suatu ilmu yang menjelaskan tentang kehadiran dan gerakan
air di alam, meliputi berbagai bentuk air, yang menyangkut
perubahan-perubahannya antara keadaan
cair,
padat dan gas dalam atmosfer, di atas dan di dalam permukaan tanah. Selain itu,
tercakup pula air laut yang merupakan sumber dan penyimpanan air yang mengaktifkan
penghidupan di planet bumi ini”.
Gambar
2.1 Obyek Material Hidrologi
Berdasarkan definisi-definisi di atas,
dapat disimpulkan bahwa hidrologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang
air dengan ruang lingkup dan cakupan yang luas. Cakupan itu meliputi asal mula
dan proses tejadinya air, pergerakan dan persebaran air, sifat-sifat air, keterkaitan
air dengan lingkungandan kehidupan.Air mengalir melalui suatu daur air yang
berjalan dengan sempurna.Dalam hidrologi konsep ini diistilahkan dengan daur
atau siklus hidrologi. Dalam Asdak (1995: 6), menjelaskan bahwa : “Daur atau
Siklus hidrologi adalah perjalanan air dari permukaan laut ke atmosfer kemudian
ke permukaan tanah dan kembali lagi ke laut yang tidak pernah habis tersebut,
air tersebut akan tertahan (sementara) di sungai, danau atau waduk, dalam tanah
sehingga dapat dimanfaatkan oleh manusia atau makhluk lain”.
Berdasarkan pernyataan di atas, dapat
disimpulkan bahwa daur hidrologi secara sederhana dapat dikatakan pergerakan
air ke udara kemudian jatuh sebagai hujan ke daratan dan kembali lagi ke laut.
Sumber
: http://www.lablink.or.id
Gambar
2.2. Siklus Hidrologi
Dalam
bentuk bagan, alur daur hidrologi dapat juga ditunjukkan seperti tersebut pada
gambar 2.3. bagan alir tersebut menunjukkan bahwa masukan berupa curah hujan
akan didistribusikan melalui beberapa jalan, yaitu air lolos (throughfall),
aliran batang (steamflow), dan air hujan langsung sampai ke permukaan
tanah untuk kemudian terbagi menjadi air larian, evaporasi dan air infiltrasi.
Air evaporasi bersama-sama transpirasi vegetasi dan air intersepsi kembali ke
udara sebagai air evapotranspirasi. Air larian dan air infiltrasi akan
perkolasi mengalir ke sungai sebagai debit (discharge). Tetapi sebagian
besar akan tersimpan sebagai airtanah (groundwater) yang akan keluar
sedikit demi sedikit dalam jangka waktu yang lama ke permukaan tanah di
daerah-daerah yang rendah.
Uraian tentang daur hidrologi tersebut
di atas menunjukkan bahwa dalam prosesnya,
iklus hidrologi akan dipengaruhi oleh kondisi meteorologi (suhu, tekanan
atmosfir, angin, dan sebagainya) dan kondisi topografi.
0 komentar:
Posting Komentar